Wednesday, March 21, 2007

STORY ABOUT DIGITAL KAMERA

Pembuatan kamera digital mulai marak sejak awal tahun 1990-an, namun dari kamera-kamera yang dihasilkan belum ada yang layak pakai. Masalah yang timbul adalah resolusi. Di awal tahun 1990-an, resolusi kamera digital masih jauh dibawah 1 megapixel. Sebagai gambaran, untuk membuat foto seukuran majalah, paling tidak dibutuhkan kamera dengan kemampuan rekam 2 megapixel.

Pada tahun 1994, fuji bekerjasama dengan Nikon meluncurkan Fuji-Nikon E-2. kamera ini secara umum sudah mencukupi kebutuhan jurnalisitik, yaitu sekitar 1,3 megapixel. Foto yang dihasilkan disimpan dalam sebuah kartu hardisk PCMCIA.

Kalau membicarakan kekurangan kamera E-2, juga E-2S, adalah pada sarana penyimpanaannya yang terbatas. Maka, setelah kartu-kartu memori berkapasitas tinggi muncul, juga setelah resolusi kamera digital meningkat tajam, era digital memang seperti tidak punya rem lagi.

Saat ini, kamera digital dari yang untuk keperluan sehari-hari dengan resolusi 1 M samapi kamera yang resolusinya belasan Megapixel ada di pasaran. Sarana penyimpanan foto pun sudah hampir tidak ada batas karena flash card berkapasitas 8 gigabyte sudah dibuat.

Dengan beralihnya fotografi konvensional ke digital, banyak sekali hal yang dimudahkan. Kini kita tidak disibukkan lagi dengan penyimpanan negatif film/slide yang sangat banyak. Dalam satu rol film isi 36, belum tentu ke-36 frame disana berguna. Tapi biasanya frame-frame tidak berguna itu terpaksa tetap disimpan untuk keutuhan film itu sendiri agar rapi dan tidak tercerai-berai. Dalam fotografi digital, kita bisa hanya menyimpan yang diperlukan. Saat mencari yang kita butuhkan pun, dengan bantuan fasilitas search, sebuah foto digital sangat mudah ditemukan lagi.

Selain itu, negatif atau slide (terutama yang berwarna) akan mengalami degradasi mutu dan warna sejalan dengan waktu sebagus apapun kita menyimpannya. Foto digital, selama sarana penyimpanannya tidak rusak, tetap mempunyai data seperti saat pemotretan. Warna foto digital karena disimpan dalam bentuk angka, tetap bertahan sampai kapanpun.

Sebagai gambaran kepraktisan foto digital, bisa dilihat perbandingan ini. Seratus foto konvensional ukuran kartu pos membutuhkan tempat penyimpanan kira-kira sebesar 10x15x3 cm. Sedangkan dalam bentuk data digital, 100 foto ukuran kartu pos itu tidak sampai memenuhi setengah kapasitas sebuah CD 700 MB dengan pemadatan normal.

No comments: